Apa itu FARMAKOGNOSI ???
Farmakognosi
merupakan salah satu ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian tanaman atau
hewan yang dapat digunakan sebagai obat alami yang telah melewati berbagai
macam uji seperti uji farmakodinamik, uji toksikologi dan uji biofarmasetika.
Kata farmakognosi
berasal Dri dua kata Yunani, yaitu “pharmakon”
yang berarti obat dan “gnosis” yang
berarti ilmu pengetahuan. Jadi, farmakognosi berarti pengetahuan tentang obat.
Penamaan ‘Pharmacognosy’
digunakan pertama dan terutama oleh CA Seydler,
yakni seorang mahasiswa kedokteran di Halle /
Saale, Jerman, yang dengan sungguh-sungguh mengerjakan Analetica
Pharmacognostica sebagai judul utama tesisnya pada tahun 1815. Selain
itu, penelitian lebih lanjut telah mengungkapkan bahwa Schmidt telah
menggunakan istilah ‘Pharmacognosis’ dalam sebuah buku monografi
berjudul Lehrbuch der Materia Media (yaitu, Lecture Notes on Medical
Matter) sebelum 1811, di Wina. Kompilasi ini secara eksklusif berhubungan
dengan tanaman obat dan karakteristik yang sesuai.
Dari penelitian tersebut,
kemudian berkembang orang Mesir kuno, Cina, India, Yunani, dan Roma menggunakan
Kamper yang diketahui memiliki manfaat yang sangat besar dalam pengobatan dan
penyembuhan berbagai penyakit, misalnya: secara internal
sebagai stimulans dan karminatif; secara eksternal yakni
sebagai antipruritic, counterirritant dan antiseptic.
Pada tahun 1737 Carl Linnaeus, seorang ahli
botani Swedia, menulis buku “Genera Plantarum” yang kemudian merupakan buku
pedoman utama dari sistematika botani.
Sementara itu, farmakognosi modern
dirintis oleh Martiuss. Seorang apoteker Jerman dalam bukunya “Grundriss Der
Pharmakognosie Des Planzenreisches” telah menggolongkan simplisa menurut segi
morfologi, cara- cara untuk mengetahui kemurnian simplisa.
Banyak
kemajuan yang telah didapat di abad 19 ketika ahli-ahli kimia secara serius
mengambil tantangan untuk mensintesis sejumlah besar senyawa organik dasar atau
‘prototype active biology’. Beberapa secara murni ‘disintesis senyawa’ pada
dasarnya memiliki struktur kompleksitas yang terus meningkat dan kemudian,
setelah evaluasi secara sistematis pada farmakologis dan mikrobiologi terbukti
menghasilkan efek yang sangat baik dan berguna secara terapeutik. Jelas, bahwa
kebanyakan dari ‘tailor-made’ senyawa yang telah ditandai dan dinyatakan
memiliki indeks terapeutik ditemukan berada di luar dunia ‘pharmacognosy’
atau lebih secara khusus ‘phytochemistry’ yang sama sekali baru dengan
muncul ‘jamu kimia’. Namun, disiplin khusus ini hampir terbengkalai
sejak era parcelsus. Tetapi sekarang, ‘jamu kimia’ telah diakui layak
dan mendapat pengakuan yang luas di seluruh dunia karena manfaat dan
keuntungannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar